Selasa, 30 November 2010

Audit Terhadap Siklus Produksi: Pengujian Subtantif Terhadap Saldo sediaan

Audit Terhadap Siklus Produksi: Pengujian Subtantif Terhadap Saldo sediaan


Deskripsi Sediaan
            Sediaan merupakan unsur aktiva yang disimpan dengan tujuan untuk di jual dalam kegiatan bisnis yang normal atau barang-barang yang akan di konsumsi dalam pengolahan produk yang akan di jual. Dalam usaha manufaktur, sediaan terdiri dari sediaan bahan baku dan bahan penolong, sediaan produk dalam prose, sediaan produkn jadi, sediaan suku cadang, dan bahan baku habis pakai.


Tujuan PengujianSubtantif Terhadap Sediaan
1.      Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan sediaan.
2.      Membuktikan asersi keberadaan sediaan yang di cantumkan di neraca dan keterjadian transaksiyang berkaitan dengan sediaan.
3.      Membuktikan asersi kelengkapan transaksi yang berkaitan dengan sediaan yang dicatat dalam catatan akuntansi dan kelengkapan saldo sediaan yang disajikan di neraca.
4.      Membuktikan asersi hak kepemilikan klien atas sediaan yang di cantumkan di neraca.
5.      Membuktikan asersi penilaian sediaan yang di cantumkan di neraca.
6.      Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan sediaan di neraca.



Untuk mencapai tujuan tersebut di rancang pengujianj subtantif yang digolongkan ke dalam lima kelompok,yaitu:
 1.      Prosedur Audit Awal. 
 2.      Prosedur Analitik. 
 3.      Pengujian Terhadap Transaksi Rinci. 
 4.     Pengujian Terhadap Saldo Akun Rinci. 
 5.      Verifikasi Terhadap Pengujian Dan Pengungkapan.


Kelima kelompok pengujian Subtantif tersebut ditujukan untuk memverifikasi lima asersi management yang terkandung dalam akun Modal Saham dan Akun Penilaiannya,yaitu:
  
 1.      Keberadaan dan Keterjadian. 
 2.     Kelengkapan. 
 3.      Hak Kepemilikan. 
 4.      Penilaian. 
 5.      Penyajian dan pengungkapan.


 Prosedur Audit Awal

            Sesuai dengan sediaan yang benar-benar ada pada tanggal neraca, auditor melakukan rekonsoliasi antara informasi sediaan yang di cantumkan di neraca dengan catatan akuntansi yang mendukungnya.

            Karena itu, auditor malakukan melakukan 5 prosedur audit berikut ini dalam melakukan rekonsoliasi informasi sediaan di neraca dengan catatan akuntansi yang bersangkutan:

1.      Usut saldo sediaan yang tercantum di neraca ke saldo akun, Sediaan yang bersangkutandi dalam buku besar.
2.      Hitung kembali saldo akun sediaan di buku besar.
3.      Usut saldo awal akun sediaan ke kertas kerja tahun yang lalu.
4.      Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun sediaan ke jurnal yang bersangkutan.
5.      Lakukan rekonsoliasi biku pembantu sediaan dengan akun control sediaan di buku besar.
 

Prosedur Analitik
            Prosedur analitik ini merupakan pengecekan secara menyeluruh mengenai kewajaran sediaan yang disajikan neraca.Dalam prosedur ini,  auditor menghitung berbagai ratio yang bersangkutan dengan sediaan.
            Rasio berikut ini seringkali digunakan oleh auditor dalam pengujian analitik terhadap sediaan :
Ratio
Formula
1.Tingkat perputaran sediaan
       Sediaan produk jadi
       Sediaan produk dalam proses
       Sediaan bahan baku
       Sediaan barang dagangan

Kos produk yang dijual : Rerata saldo sediaan produk jadi
Kos produksi : Rerata saldo sediaan produk dalam proses
Biaya bahan baku : rerata saldo sediaan bahan baku
Kos produk yang dijual : rerata saldo sediaan barang dagangan
2.Ratio sediaan dengan aktiva lancar
Sediaan : Aktiva lancar

3.Ratio laba bruto dengan hasil penjulan
Laba bruto : hasil penjualan bersih


Pengujian terhadap Transaksi Rinci

            Auditor melakukan pengujian substantif terhadap transaksi rinci yang mendebit dan mengkredit akun sediaan dan pengujian pisah batas yang digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan akun tersebut.

·         Periksa sampel transaksi yang tercatat dalam akun sediaan ke dokumen yang mendukung timbulnya transaksi tersebut.
·         Periksa pendebitan akun sediaan ke dokumen pendukung : bukti kas keluar,faktur pembelian,laporan penerimaan barang, dan surat order pembelian.
·         Periksa pengkreditan akun sediaan ke dokumen pendukung : faktur penjualan,laporan pengiriman barang, bukti pemakaian barang gudang,memo debit untuk retur pembelian.
·         Pengujian pisah batas transaksi yang berkaitan dengan sediaan.
·         Periksa dokumen yang mendukung transaksi pembelian dalam minggu terakhir tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca.
·         Periksa dokumen yang mendukung berkurangnya sediaan dalam Minggu terakhir tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca.


Pengujian terhadap saldo akun rinci

            Pengamatan Terhadap Penghitungan Fisik Sediaan
Untuk membuktikan asersi:
            (1) keberadaan dan keterjadian,
            (2) kelengkapan,
            (3) penilaian sediaan, auditormelakukan pengamatan terhadap perhitungan fisik sediaan.
Prosedur Audit yang ditempuh oleh auditor dalam melaksanakan pengamatan terhadap penghitungan fisik sediaan adalah:
(1) memeriksa instruksi tertulis mengenai perhitungan fisik sediaan.
(2) melakukan pengamatan terhadap penghitungan fisik sediaan yang telah dilakukan oleh klien.
 
            Periksa Instruksi Tertulis Mengenai Perhitungan Fisik Sediaan   
            Instruksi tertulis mengenai perhitungan fisik sediaan sebaiknya di susun bersama antara klien dengan auditor independen, sehingga jika instruksi tersebut digunakan untuk melaksanakan penghitungan fisik sediaan. Auditor harus memeriksa instruksi tertulis yang dibuat oleh klien untuk memperoleh keyakinan mengenai ketelitian dan keandalan data hasil penghitungan fisik sediaan.

            Lakukan Pengamatan Terhadap Pengujian Fisik Sediaan yang Dilakukan oleh Klien
            Pengujian fisik sediaan merupakan prosedur yang harus dilakukan oleh klien untuk menjamin ketelitian data sediaan yang di catat dalam catatan akuntansinya.

Pemeriksaan Penyajian dan Pengungkapan Sediaan di Neraca
Auditor melakukan verifikasi penyajian sediaan di neraca dengan cara :
           
1.      Memeriksa klarifikasi sediaan di neraca.
            Jika jumlahnya material, sediaan dalam perusahaan manufaktur harus disajikan menurut unsur-unsur utama sediaan.
2.      Memeriksa penjelasan yang bersangkutan dengan sediaan.
            Klien diharuskan menjelaskan di dalam laporan keuangannya mengenai metode penentuan kos dan metode penilaian yang digunakan dalam menyajikan sediaan di neraca.
3.      Melakukan analisis review terhadap sediaan.
            Review analitik ini merupakan review secara menyeluruh mengenai kewajaran sediaan yang disajikan di neraca.Dalam prosedur ini auditor menghitung berbagai ratio yang bersangkutan dengan sediaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar